Pemerintah Targetkan Medan Miliki PSEL, Gantikan Metode Open Dumping

Sumut41 views

VIRAL24.CO.ID – MEDAN – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) mendorong Kota Medan untuk mendapatkan program Pemanfaatan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) dari Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia.

Kepala DLHK Sumut, Heri Wahyudi Marpaung, mengatakan Kota Medan dinilai layak menerima program tersebut karena sistem pengelolaan sampahnya sudah menggunakan metode sanitary landfill dan controlled landfill, bukan lagi open dumping. Selain itu, volume sampah di Kota Medan mencapai sekitar 1.000 ton per hari.

“Karena itu Pemprov Sumut sebagai regulator mendorong Pemko Medan mendapatkan PSEL dari Danantara Indonesia,” ujar Heri Wahyudi Marpaung dalam temu pers di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro, Medan, Senin (6/10/2025).

Menurut Heri, atas dukungan Gubernur Sumut Bobby Nasution, Kota Medan kini masuk dalam 33 daerah di Indonesia yang berpotensi menerima program PSEL tersebut.

Ia menjelaskan, salah satu syarat utama penerima PSEL adalah kapasitas timbulan sampah harian antara 1.000–1.800 ton. Kota Medan memenuhi kriteria itu dengan volume 1.000–1.700 ton per hari. Deli Serdang saat ini belum mencapai 1.000 ton per hari. Namun, jika digabung dengan wilayah Mebidang, syarat tonase itu bisa terpenuhi, tambahnya.

Terkait realisasi program tersebut, Heri menyebut prosesnya masih berjalan. Besok kami akan melakukan pengecekan lapangan di Seruwai, Kecamatan Medan Labuhan. Jika semua proses sudah siap, PSEL Medan akan diresmikan setelah terbit keputusan presiden, jelasnya.

Saat ini, Kota Surabaya dan Surakarta telah berhasil memproduksi listrik dari energi sampah. Harapan kami, Medan bisa mengikuti jejak sukses kedua kota tersebut, katanya.

Berdasarkan data Kementerian ESDM RI, sepanjang tahun 2024, timbulan sampah nasional mencapai 33,8 juta ton, dengan 59,9% (20,2 juta ton) berhasil dikelola. Sementara 40,1% (13,6 juta ton) sisanya masih belum terkelola dan berpotensi mencemari lingkungan.

Sebagai solusi, pemerintah menyiapkan program PSEL di 33 kota di Indonesia. Program ini tidak hanya menghasilkan listrik ramah lingkungan, tetapi juga membuka ribuan lapangan kerja hijau serta mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan.

Wakil Menteri ESDM, Yuliot, menyampaikan bahwa keseriusan pemerintah terlihat dari peningkatan porsi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025–2034.

Melalui dokumen tersebut, pemerintah menargetkan kapasitas terpasang PLTSa sebesar 452,7 Megawatt (MW), dengan kebutuhan investasi mencapai USD 2,72 miliar.

Untuk mempercepat pelaksanaan program ini, pemerintah melalui Danantara Indonesia akan menentukan daerah prioritas pembangunan PSEL, baik yang didanai langsung oleh Danantara maupun melalui kerja sama dengan investor potensial.

Langkah akselerasi ini juga dibarengi dengan perbaikan sistem pengelolaan sampah, yang mewajibkan pemerintah daerah berperan aktif dalam pengumpulan, pengangkutan, dan penyediaan sampah untuk kebutuhan pengolahan energi. (V24/RT)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *