VIRAL24.CO.ID – MEDAN – Akibat pendangkalan dan penyempitan sungai, buruknya sistem drainase turut menjadi pemicu terjadinya banjir di Kota Medan. Solusi mengatasinya, sungai maupun drainase yang ada harus dinormalisasi guna meningkatkan kembali kapasitasnya. Khusus normalisasi sungai, ada 3 sungai yang telah disetujui Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II yakni Sungai Babura, Bedera dan Deli untuk dilaksanakan. Agar normalisasi ketiga sungai nantinya memberikan hasil signifikan dalam upaya mengatasi banjir, Wali Kota Medan Bobby Nasution minta diikuti dengan pembenahan drainase, terutama drainase perkotaan, Kamis (17/6/21).
Bobby Nasution ingin pembenahan drainase yang dilakukan harus jelas dan terukur. Artinya, perbaikan drainase harus diawali dengan perencanaan teknis yang baik. Setelah itu barulah diikuti dengan pembangunan fisik. Bobby Nasution tidak mau seperti kondisi drainase yang ada saat ini, tidak jelas kemana arah aliran airnya mengalir.
Itu sebabnya, Bobby Nasution masih belum puas dengan normalisasi drainase yang telah dilakukan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan bersama personel petugas penanganan prasarana dan sarana umum (P3SU) sepanjang 281 km dari total panjang drainase yang ada di Kota Medan sekitar 1.800 km. Bobby Nasution berharap Dinas PU dapat berbuat yang lebih lagi sehingga persoalan banjir maupun genangan air yang selalu dikeluhkan warga dapat diatasi, seperti melakukan upgrading dimensi, pemeliharaan dan perbaikan sebagai upaya pencegahan banjir.
Kadis PU Kota Medan Zulfansyah Ali Saputra siap menindaklanjuti apa yang diinginkan Bobby Nasution guna mengatasi masalah banjir di Kota Medan, termasuk menghilangkan 500 titik genangan air yang terjadi setiap kali hujan deras turun. Diungkapkan Zulfansyah, normalisasi drainase sepanjang 281 km yang telah dilakukan diantaranya Parit Sulang Saling dan drainase Jalan Jahe. Normalisasi yang diilakukan itu, jelasnya, berhasil mengatasi 50 titik genangan air.
Sisa 450 titik genangan air lagi, terang Zulfansyah, juga akan akan dituntaskan dengan melakukan normalisasi secara bertahap. Sebab, persoalan genangan yang terjadi tidak semuanya murni akibat buruknya drainase yang ada, tapi juga disebabkan pendangkalan sungai. Untuk itu, imbuhnya, Dinas PU akan bekerja secara simultan, berintegrasi dan bersinergi.
Apabila koordinasi dan kerjasama dengan pihak BWSS II berjalan dengan baik dan pengerjaan normalisasi sungai selesai, Zulfansyah optimis 450 titik genangan air akan tuntas dalam waktu sekitar 2 sampai 3 tahun. Selain itu untuk mendukung percepatan penanganan banjir yang masuk dalam program prioritas Wali Kota, jelas Zulfansyah, Dinas PU juga akan melakukan upgranding dimensi seperti yang diinginkan Wali kota.
Diungkapkan Zulfansyah, upgrading dimensi dilakukan tahun ini dan prosesnya kini telah memasuki tahap lelang. Diperkirakannya, bulan depan (Juli) pengerjaan upgrading dimensi sudah dimulai pengerjaannya. Ada 59 titik drainase yang akan di-upgrading dimensi, diantaranya Jalan Prof HM. Yamin dan Jalan Thamrin.
Sebagai tahap awal, jelas Zulfansyah, pompa rencananya akan dipasang di 5 kawasan cekungan yang ada di Kota Medan, diantaranya Jalan Bajak III, Jalan Garu VI dan Jalan STM. Selain pompa, imbuhnya, juga akan dibuat kolam resapan. Direncanakan, kolam resapan ini akan dibuat di 5 titik di Kecamatan Medan Polonia, Medan Selayang, Medan Sunggal, Medan Tuntungan dan Medan Johor. “Rencana pembuatan kolam resapan ini sedang kita kaji bersama Fakultas Teknik Sipil USU,” jelasnya. (VIN)