VIRAL24.CO.ID – MEDAN – Kadisdik Batu Bara, Ilyas Sitorus menyampaikan usai mengikuti FGD persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) kepada awak media bahwa Kadisdik Sumut Prof. Drs. Syaifuddin, MA., Ph.D, mengatakan saat sebelum menutup FGD mengatakan bahwa kita memang sudah setuju untuk pembelajaran tatap muka.
Hal tersebut disampaikan Kadisdik Sumut saat menutup kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Bersama tokoh dan pakar dalam persiapan pembelajaran tatap muka tahun pelajaran 2021/2022 yang berlangsung di Le Polonia Hotel Jalan Jend. Sudirman Medan, papar Ilyas, Rabu (7/4/21).
Ilyas dan peserta FGD lainnya merasa senang atas pernyataan Kadisdik Sumut tersebut, Saya yakin kawan-kawan Kadisdik Kabupaten Kota se Sumatera Utara yang mengikuti FGD baik langsung maupun yang mengikuti melalui Zoom meeting akan dukung pasti rencana baik ini. Terang Ilyas kepada awak media.
FGD berlangsung tidak hanya searah namun setelah masing-masing pakar menyampaikan pandangannya terhadap pandemic Covid-19 dalam kaitan persiapan pembelajaran tatap muka dilakukan juga diskusi interaktif antara peserta FGD dengan para pakar sehingga FGD semakin menarik.
Banyak hal yang menjadi bahan diskusi dan masukan dalam FGD tersebut Kadisdik Batu Bara, Ilyas mengakat mengapa terkait seperti ada pembeda antara dorongan untuk pertumbuhan ekonomi dan dorongan untuk melakukan proses belajar mengajar dengan tatap muka. Demikian juga dengan Kadisdik Langkat Syaiful menyinggung pasar, tempat hiburan dan keramaian lainnya berjalan terus sementara kegiatan pembelajaran belum dilakukan juga. Sementara Ka UPT Deliserdang Augus Sinaga menyinggung tentang pertemuan ini sebaiknya ada rekomendasi yang dihasilkan secara tertutlis dan ditandatangai oleh para narasumber dan perwakilan peserta sehingga ada sebagai pegangan bagi pengambil kebijakan di masing-masing daerah.
Menanggapi hal tersebut Kadisdik Sumut Syafuddin mengatakan FGD ini lah salah satu usaha kita menambah informasi yang nantinya akan kami sampaikan kepada Gubernur sebagai bahan pegambilan kebijakan dan terkait remendasi menurut Prof Syaifuddin tidaklah perlu dituangkan pada kesempatan ini karena sudah kami persiapkan sebelumnya. FGD yang kita lakukan ini hanya ingin mendengar dan mendapatkan masukan sebagai tambahan.
Terkait rekomendasi menurut Kadisdik Sumut ini sudah kami rumuskan dan menurut Syaifuddin kalau rekomendasi dikerjakan disini (ditempat FGD) sampai malam baru selesai kita dari sini. Kita memang sudah setuju untuk tatap muka, tetapi kita harus pakai dr. inke untuk menambah dan melengkapi informasi kita. Bukunya sudah mau terbit ini sebagai pegangan menjadi buku saku supaya ini tatap muka punya pegangan, bukunya cantik menurut Prof Syaifuddin.
Dewan Pendidikan mengingatkan terkait SKB 4 Menteri dan Prof. Munir menyinggung fungsi manusia dalam hal ini fungsi guru tidak bisa digantikan dengan teknologi, tatap muka harus dilakukan karena tidak ada hubungan emosional antara guru dan siswa.
Pembelajaran Tatap Muka di Provinsi Sumatera Utara kita dukung terlaksana segera, sebut Ilyas menirukan ucapan Kadisdiksu.
FGD juga membahas hal teknis dalam diskusi terkait persiapan pembelajaran tatap muka yang akan dilaksanakan awal tahun pelajaran 2021/2022 Juli mendatang bahkan buku panduan persiapan pembelajaran tatap muka juga sudah dalam tahap finishing menurut dr. Inke sebut Ilyas.
Saat ditanya awak media terkait Batu Bara yang melaksanakan tatap muka, Ilyas menyebutkan bahwa Kabupaten Kami Batu Bara berbeda dengan Kabkota lainnya, kami ditepian pantai maka semakin lama anak anak kami belajar dengan pola PJJ/BDR, maka bisa berakibat kurang baik bagi anak anak kami di Batu Bara, anak-anak kami bukan hanya kehilangan pembelajarannya juga bisa kehilangan karakternya yang bukan tidak mungkin akan mengakibatkan jumlah anak putus sekolah dengan berbagai alasan akan bertambah terang Ilyas.
Masih menurut Kadis yang selalu akrab dengan awak media ini menjelaskan bahwa sebagian orang tua jika anaknya berada di rumah menyebutnya bukan sekolah, mereka belum faham benar apa PJJ/BDR oleh karenanya orangtua mengajak anak ikut bekerja membantu meringankan beban ekonomi keluarga karena kondisi PJJ tidak optimal yang juga bisa mengakibatkan persepsi orang tua berubah dalam peran sekolah dalam proses pembelajaran yang tidak optimal. Karenanya, ancaman putus sekolah semakin nyata di Kabupaten kami Batu Bara. Belum lagi Sekolah Swasta yang pembiayaannya banyak dari peserta didik juga akan semakin terganggu, sebut Ncekli Safaan akrab Kadisdik Batu Bara ini.
Memang Keselamatan dan Kesehatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga dan masyarakat tetap merupakan prioritas dan tetap menjadi perhatian pemerintah dalam menetapkan kebijakan pembelajaran di masa pandemi ini, sambung Ilyas.
Hadir dalam FGD tersebut selain Kadisdik Sumatera Utara Syaifuddin, juga tim pakar Pendidikan, dokter anak, spikolog dan unsur tokoh lainnya terkait Pendidikan juga 9 Kadisdik dan UPT Disdik sekitaran Medan serta FGD juga diikuti oleh Kadisdik dan UPT Disdik Sumut kabupaten kota melalaui aplikasi zoom meeting. (V24/RT)